Berdasarkan jumlah lanjar
Lipek Pandan, rumah gadang ini berlanjar dua. Atapnya bergonjong dua.
Balah Bubuang, rumah gadang ini berlanjar tiga. Atapnya bergonjong empat.
Gajah Maharam, rumah gadang ini berlanjar empat. Atapnya bergonjong enam atau lebih.
Berdasarkan Sistem Keselarasan
Rumah Gadang Sitinjau Lauik, rumah gadang Sitinjau Lauik adalah rumah gadang Koto Piliang. Pada kedua ujung rumah terdapat anjungan, yaitu ruangan kecil yang lantainya lebih tinggi dari lantai dasar. Karena mempunyai anjungan inilah, maka rumah gadang Koto Piliang disebut juga “Rumah Baanjuang”.
Rumah Gadang, rumah gadang adalah rumah gadang dari aliran Bodi Caniago. Rumah gadang ini tidak memiliki anjungan atau surambi.
Berdasarkan wilayahnya
Gajah Maharram, rumah gadang gajah maharram adalah rumah gadang dari Luhak Tanah Datar. Modelnya rumah baanjuang, karena wilayah ini menganut kelarasan Koto Piliang.
Surambi Papek, rumah gadang di Luhak Agam. Rumah ini bentuknya seperti dipepat (papek). Tangganya terletak pada bagian depan sebelah kiri antara dapur dan rumah. Dapur terpisah oleh jalan untuk keluar masuk rumah melalui tangga. (Hmmm…yang ini mirip struktur rumah jepang dimana posisi ruang utama berada dekat dapur. Dan rasanya rumah Korea juga memakai struktur ini dengan bentuk rumah melingkar. Aku senang dengan tipe ini, jadi mamak bisa tau, apakah dapur rumah anak kemenakannya berasap atau tidak.)
Rajo Babandiang, rumah Gadang di Luhak 50 Kota. Bentuknya sama dengan rumah gadang Luhak Tanah Datar, tetapi tidak memiliki anjungan. Tangganya terletak pada bagian belakang rumah antara dapur dan rumah.
Daftar Pustaka ; Budaya Alam Minangkabau, Minangkabau Ranah Nan Den Cinto, Bukittinggi: Usaha Ikhlas.